Cara yang paling mudah dan cepat untuk memiliki website sendiri adalah menggunakan software CMS WordPress. Dengan software CMS ini kamu bisa membangun blog pribadi hingga website eCommerce. WordPress yang saya bahas disini bukanlah blog WordPress.com, tetapi software CMS yang bisa di-download di WordPress.org.
Untuk menjalankan website WordPress kamu membutuhkan yang namanya web hosting dan juga nama domain. Nama domain adalah alamat website kamu dan web hosting, mudahnya adalah server untuk menyimpan file website kamu agar bisa diakses oleh pengunjung dari mana saja selama ada koneksi internet.
Jika kamu memutuskan untuk membuat website dengan CMS WordPress, maka kamu juga harus memilih tipe hosting yang paling cocok untuk kamu. Yang pertama harus dilakukan adalah kamu harus tahu kebutuhan website kamu, apakah hanya website blog pribadi atau membangun website eCommerce.
Ada beberapa tipe WordPress hosting yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan kamu.
1. Free WordPress Hosting
Memang ada beberapa yang menawarkan WordPress Hosting secara gratis, meski dengan imbalan tertentu, karena memang tidak ada yang sepenuhnya gratis.
Ada beberapa yang menawarkan bagian kecil dari space server-nya untuk digunakan, dengan imbalan tertentu. Misalnya kamu harus memasang banner iklan atau link ke website mereka.
Tipe hosting ini sangat tidak bisa diandalkan. Jika kamu serius ingin mengembangkan website kamu, hindari tipe yang gratis ini.
2. Shared WordPress Hosting
Shared hosting merupakan tipe web hosting yang paling banyak digunakan oleh pemula, karena memang biaya yang ditawarkan oleh masing-masing penyedia web host terbilang murah.
Shared hosting sebenarnya satu server fisik yang dibagi menjadi banyak akun, banyak website yang di-host di dalam server ini, jadi penyedia web host dapat menawarkannya dengan harga yang terjangkau.
Tipe ini cocok untuk kamu yang baru membuat website atau website yang masih memiliki pengunjung yang tidak terlalu banyak. Jika lalu lintas website sudah tinggi yang menyebabkan kinerja menjadi turun, saatnya upgrade ke tipe yang lebih tinggi.
3. Cloud WordPress Hosting
Jika lalu lintas website kamu semakin tinggi, kamu bisa mempertimbangkan untuk upgrade ke tipe Cloud Hosting.
Cloud hosting menjanjikan kinerja yang lebih stabil dan sumber daya yang tidak terbatas. Dibandingkan dengan hosting tradisional, Cloud Hosting menggunakan sumber daya yang menggabungkan banyak server virtual, jika server yang satu mengalami masalah, website kamu tetap online karena akan dialihkan ke server lain. Dan juga kamu bisa dengan mudah dan cepat untuk meng-upgrade sumber dayanya, jika kamu ingin menambah space hard disk atau RAM.
Harga yang ditawarkan pastinya lebih mahal dibandingkan dengan Shared Hosting. Jadi kamu harus menghitung-hitung pendapatan website kamu dan membandingkannya dengan biaya yang harus dikeluarkan.
4. Dedicated WordPress Hosting
Untuk Dedicated Hosting lebih ditujukan oleh kelas bisnis yang memiliki budget lebih. Tipe hosting ini cocok untuk website-website besar seperti portal berita dengan lalu lintas yang tinggi, website eCommerce dengan transaksi yang tinggi, atau website pemerintahan.
Dedicated server ini, kamu menyewa satu mesin server untuk keperluan kamu sendiri, tidak berbagi dengan website milik orang lain.
Biaya yang harus kamu keluarkan jauh lebih mahal dibandingkan dengan tipe hosting lainnya.